Avesiar.com
Di Hadramaut, Yaman, dahulu ada seorang wali bernama Abdurrahman Bajalhaban. Beliau diangkat menjadi wali Allah karena kesabarannya menghadapi istri yang cerewet dan keras kepala.
Sebelum peristiwa pertemuan dengan dua orang wali Allah, beliau tidak sadar kalau dirinya ternyata juga wali Allah. Ia merasa dirinya hanya manusia biasa seperti orang lain.
Selama ini Abdurrahman Bajalhaban dikenal banyak orang sebagai suami yang sangat sabar di kalangan masyarakat. Khususnya sabar saat dimarahi istrinya.
Beliau tak pernah membalas kemarahan istrinya meskipun level cerewet istrinya lebih dari perempuan pada umumnya. Namun sikap istrinya itu lama-lama membuat Syeh Abdurrahman Bajalhaban tidak betah di rumah. Beliau pun pergi berkelana meninggalkan rumah.
Di perjalanan, Syaikh Abdurrahman kehabisan bekal. Tanpa disengaja beliau bertemu dengan dua orang wali yang juga berkelana.
Abdurrahman Bajalhaban kagum sekali dengan dua orang wali ini. Sebab dua orang ini setiap kali meminta sesuatu Allah selalu dikabulkan. Enak sekali bukan?
Minta makanan, Allah memberinya makanan. Minta minuman, Allah lalu menurunkan minuman. Sehingga dua orang ini tak perlu bekerja namun bisa memenuhi kebutuhan hariannya.
Syech Abdurrahman Bajalhaban pun penasaran lalu mencoba melakukan hal yang sama diminta oleh dua orang wali.
“Ya Allah, saya minta makanan ini. Ya Allah saya minta minuman ini,” ucap Syeh Abdurrahman.
Tak lama kemudian, turunlah makanan yang diminta. Jumlahnya dua kali lipat dari jumlah yang diminta dua wali pengelana tersebut. Ia pun kaget bukan kepalang!
Dua orang wali pengelana ini pun takjub penasaran. Ternyata ada orang yang memiliki kemampuan yang lebih hebat dari mereka. Lalu dua orang wali ini pun bertanya kepada Syeh Abdurrahman Bajalhaban.
“Syech, doa apa yang Anda ucapkan sehingga bisa mendapatkan makanan dari Allah lebih dari yang kami minta?”
Seperti dilansir Alif.id, Syeh Abdurrahman Bajalhaban pun bingung sebab baru pertama kali mendapatkan makanan dari Allah. “Mohon maaf. Saya ingin tahu doa apa yang Anda sampaikan sehingga bisa mendapatkan makanan yang kalian minta dari Allah.”
Salah satu dari mereka menjawab.
“Begini, Syeh. Ketika kami ingin sesuatu makanan, kami akan salat lalu kami meminta kepada Allah dengan bertawassul melalui Syech Abdurrahman Bajalhaban, seorang wali yang saleh diangkat derajatnya oleh Allah karena kesabarannya menghadapi istrinya. Beliau tinggal di dekat pegunungan ini.”
Syech Abdurrahman pun takjub mendengar penjelasannya. Ternyata selama ini beliau dikenal orang sebagai wali yang sabar menghadapi istri.
“Bagaimana dengan Anda Syech?
Syech Abdurrahman pun menceritakan bahwa dirinya adalah orang yang mereka tawasuli. Kedua orang ini langsung sungkem kepada Syech Abdurrahman. Beliau lalu pulang dan menceritakan kewaliannya kepada istrinya. Mendengar hal itu, istrinya menjadi lebih lembut dan makin melunak.
Pengajar di Institut Keislaman Abdullah Faqih Manyar Gresik, Jawa Timur, Rizal Mubit mengatakan, dari kisah tersebut kita bisa mendapatkan kesimpulan bahwa memiliki istri yang cerewet bila disikapi dengan positif akan berdampak positif pula. Cerewetnya seorang istri bisa jadi memang sudah sunnatullah dan semoga pada suatu saat bisa meluluhkan kluarga dengan hati yang lembut. (ros/okezone)
Discussion about this post