Avesiar – Jakarta
Pelaksanaan vaksinasi yang gencar dilakukan kini sudah masuk pada kedatangan tahap ke-84. Presiden RI Joko Widodo memastikan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 berjalan lancar dan merata dari Sabang sampai Merauke. Ini terkonfirmasi dengan melihat langsung program vaksinasi di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Menurut dia, penting bagi Indonesia melakukan pemerataan vaksin, karena COVID-19 tidak mungkin hilang secara total. Kita harus belajar hidup dengan COVID-19 dengan divaksinasi dan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan, yang paling utama memakai masker. Senin (4/9/2021), sebagaimana dikutip dari situs resmi Covid19 pemerintah.
Indonesia kedatangan sebanyak 600.000 dosis vaksin AstraZeneca pada 2 Oktober 2021. Kedatangan Vaksin di Indonesia tahap ke-83 ini merupakan bagian sekitar 3 juta dosis donasi (dose-sharing) dari pemerintah Perancis.
Dengan demikian total vaksin (jadi dan bahan baku) yang sudah diterima Indonesia mencapai 276.159.850 dosis.
Sehari kemudian atau 3 Oktober 2021, Indonesia kembali kedatangan vaksin bantuan dari pemerintah Amerika Serikat melalui COVAX Facility berupa vaksin Pfizer. Vaksin tahap ke-84 yang tiba tersebut berjumlah 800.280 dosis vaksin jadi.
“Dengan kedatangan vaksin tahap ke-84 ini, vaksin yang tiba di tanah air mencapai 276.960.670 dosis,” ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Usman Kansong, Ahad (3/10).
Dia menjelaskan, upaya mendapatkan vaksin untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dilakukan melalui berbagai cara, pembelian langsung maupun kerja sama multilateral/bilateral. Kedatangan vaksin juga menunjukkan stok vaksin aman.
“Pemerintah mengejar target pada akhir tahun 2021, 70 persen masyarakat Indonesia sudah divaksinasi,” bebernya.
Meski Indonesia termasuk 10 besar negara dengan jumlah vaksinasi tertinggi di dunia, Usman tetap mengingatkan, program vaksinasi tidak boleh dikendorkan. Pemerintah mengajak seluruh masyarakat segera divaksinasi, tidak perlu pilih-pilih vaksin, karena semua vaksin aman dan berkhasiat.
Menurutnya, seiring upaya percepatan vaksinasi, pemerintah juga mengajak masyarakat untuk tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan. “Karena vaksin bukan satu-satunya tameng untuk melindungi dari COVID-19,” katanya.
Usman menyebut, Indonesia dipuji dunia, karena kecepatan penurunan penularan, juga kecepatan vaksinasi. Namun masih ada sejumlah daerah dan target sasaran yang capaian vaksinasinya rendah.
Untuk itu, pihaknya terus mendorong pemerintah daerah, terutama yang capaian vaksinasinya masih rendah, untuk melakukan percepatan dan perluasan program vaksinasi. (ave)
Discussion about this post