Avesiar.com
Sejak kecil seorang Muslim sudah diperkenalkan tentang para Nabi dan Rasul yang memiliki keistimewaan tersendiri di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Sejak di bangku Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD), pada guru agama senantiasa memperkenalkan 5 Nabi dan Rasul pilihan ini di antara 25 Nabi dan Rasul yang wajib diketahui.
Ulul azmi berasal dari bahasa Arab, Ulu al-Azmi, adalah sebuah gelar khusus bagi golongan Rasul pilihan yang mempunyai ketabahan luar biasa. Arti dari kata ‘ulu’ atau ‘uli’ adalah memiliki atau mempunyai, sedangkan ‘azmi’ artinya adalah tekad atau keteguhan hati yang kuat.
Ketika dua kata di atas tadi digabungkan maka menjadi ulul ‘azmi. Seorang Nabi dan Rasul yang bergelar Ulul Azmi artinya seorang utusan yang memiliki ketabahan, kesabaran dan keuletan yang luar biasa dalam menjalankan tugasnya, walaupun menghadapi berbagai rintangan dari kaumnya.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,
“Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari para nabi dan dari engkau, dari Nuh, Ibrahim, Musa, dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh.” (Al-Ahzab (33): 7)
Ada lima Nabi dan Rasul yang mendapatkan gelar ulul azmi, yakni Nabi Nuh Alaihissalam, Nabi Ibrahim Alaihissalam, Nabi Musa Alaihissalam, Nabi Isa Alaihissalam, dan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.
Gelar ulul azmi dijelaskan dalam Surah Al-Ahqaf ayat ke-35 dan Asy-Syura ayat ke-13.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,
“Maka bersabarlah engkau (Muhammad) sebagaimana kesabaran rasul-rasul yang memiliki keteguhan hati dan janganlah engkau meminta agar azab disegerakan untuk mereka. Pada hari mereka melihat azab yang dijanjikan, mereka merasa seolah-olah mereka tinggal (di dunia) hanya sesaat saja pada siang hari. Tugasmu hanya menyampaikan. Maka tidak ada yang dibinasakan kecuali kaum yang fasik (tidak taat kepada Allah).” (Surah Al-Ahqaf ayat ke-35)
“Dia (Allah) telah mensyariatkan kepadamu agama yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu tegakkanlah agama (keimanan dan ketakwaan) dan janganlah kamu berpecah belah di dalamnya. Sangat berat bagi orang-orang musyrik (untuk mengikuti) agama yang kamu serukan kepada mereka. Allah memilih orang yang Dia kehendaki kepada agama tauhid dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya bagi orang yang kembali (kepada-Nya).” (Surah Asy-Syura ayat ke-13)
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyebutkan bahwa mereka adalah: Nabi Nuh, Nabi Musa, Nabi Ibrahim, Nabi Isa, dan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Mereka menghadapi tantangan luar biasa dalam berdakwah. Namun berkat keberanian dan kesabarannya, mereka mereka tetap berjuang demi tegaknya Islam.
Imam Thahir bin Asyur di dalam kitabnya At-Tahrir wat Tanwir berkata:
“’Ulul Azmi’ adalah orang-orang yang memiliki azam, yakni orang-orang yang diberi sifat azam. Sedangkan azam adalah niat yang dinyatakan dengan perbuatan atau ucapan yang tidak (akan) ditolak.”
Ulul azmi dalam tafsir Al-Jalalain adalah:
“Maka bersabarlah” atas gangguan kaummu ‘sebagaimana ulul azmi bersabar’, yakni orang-orang yang memiliki sifat teguh dan sabar atas beban-beban.”
Ada juga pendapat dari Syekh Dr Sayyid Thantawi di dalam tafsirnya ‘At-Tafsir Al-Wasith’, yang mengatakan bahwa ulul azmi itu adalah:
“Ulul azmi dari para rasul adalah mereka yang menanggung beban yang lebih berat dalam menegakkan kalimat Allah dari pada yang lainnya.”
Penjelasan dari para ulama tersebut menunjukkan bagaimana kuatnya tekad para nabi tersebut saat berdakwah, hingga pantas mendapat gelar Ulul Azmi. Meski setiap nabi memiliki tantangan yang berbeda, kisah ulul azmi ini bisa menjadi motivasi untuk memiliki karakter yang kuat.
Para Nabi yang Bergelar Ulul Azmi
Melihat pengertian dari penjelasan di atas, para nabi yang bergelar Ulul Azmi ini benar-benar memiliki karakter yang harus dicontoh oleh para generasi penerus Islam. Mereka juga memiliki mukjizat atau keajaiban dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang digunakan untuk berdakwah.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini adalah kisah para nabi yang bergelar Ulul Azmi beserta mukjizatnya:
1. Nabi Nuh Alahissalam
Nabi Nuh termasuk dalam daftar nabi yang bergelar Ulul Azmi. Beliau juga menempati urutan ketiga dalam daftar nama 25 nabi. Nabi Nuh mempunyai ketabahan dan kesabaran dalam berdakwah, bahkan saat mendapat tentangan dari keluarganya sendiri.
Berumur sekitar 900 tahun, lebih banyak dari waktunya digunakan untuk berdakwah. Meski begitu, hanya sebagian kecil dari umatnya yang mau mengikutinya. Banyak dari umatnya yang mengingkarinya, termasuk istri dan anaknya yang bernama Kan’an.
Bukan hanya mengingkari, banyak dari mereka yang berniat untuk membunuh Nabi Nuh, namun akhirnya gagal. Meski begitu, beliau tetap berdakwah hingga akhirnya mendapatkan wahyu dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk membuat perahu yang besar.
Membuat perahu di tengah hutan membuat orang-orang yang ingkar menyebutnya sebagai orang gila. Namun karena hal tersebut merupakan wahyu dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala, beliau tetap membuatnya bersama para pengikutnya yang setia.
Saat kapal sudah selesai, Allah Subhanahu Wa Ta’ala kemudian menunjukkan siksaannya kepada orang yang ingkar. Setelah seluruh pengikut Nabi Musa naik ke kapal beserta berpasang-pasangan hewan, Allah Subhanahu Wa Ta’ala menurunkan hujan yang amat besar hingga mendatangkan banjir yang tinggi.
Istri dan anaknya termasuk dalam kaum yang menolak. Namun saat naluri kebapakannya datang, beliau mengajak anaknya untuk naik ke kapal. “… Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir.” (QS Hud: 42).
Namun anaknya tetap menolak hingga akhirnya mati tenggelam. Akhirnya, Nabi Nuh dan para pengikutnya yang beriman diselamatkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena mengikuti perintah-Nya. Kapal besar tersebut merupakan wahyu dan juga mukjizat untuk Nabi Nuh Alahissalam.
2. Nabi Ibrahim Alahissalam
Nabi yang bergelar Ulul Azmi selanjutnya adalah Nabi Ibrahim. Banyak kisah motivasi terkait ketauhidan dari bapak Nabi Ismali ini. Salah satunya datang saat dirinya menentang ayahnya yang bernama Azar, seorang pembuat patung berhala yang terkenal pada waktu itu.
Nabi Ibrahim diutus di daerah Irak yang terkenal karena penguasanya yang sewenang-wenang, yakni Raja Namrud. Meski begitu beliau tetap mengajak orang-orang untuk beriman kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan meninggalkan berhala.
Meski orang-orang tetap menolak, namun Nabi Ibrahim tidak putus asa dan menggunakan kecerdasannya untuk menghadapi raja dan pengikutnya. Beliau kemudian menghancurkan patung-patung berhala saat Raja Namrud pergi untuk mengadakan suatu upacara.
Ketika mendapati semua berhala hancur, Raja Namrud memerintahkan untuk menangkap Nabi Ibrahim karena dialah yang pernah melarang untuk menyembah patung berhala tersebut. Nabi Ibrahim ditangkap dan dijatuhi hukuman yang berat.
Hukumannya yakni dibakar hidup-hidup. Namun dengan kekuasaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Nabi Ibrahim tetap menjalaninya dan tidak merasakan panasnya api. Inilah yang menjadi mukjizat dari Nabi Ibrahim. “Kami berfirman: “Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim.” (QS al-Anbiya: 69)
Melihat hal tersebut, banyak yang akhirnya menjadi pengikut Nabi Ibrahim dan beriman kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Selain cerita itu, ada beberapa kisah lain yang menarik seperti menjadi contoh dalam menjalankan ibadah Qurban, serta meletakkan batu pertama untuk membangun Ka’bah beserta Nabi Ismail.
3. Nabi Musa Alahissalam
Nabi Musa juga termasuk dalam nabi yang bergelar Ulul Azmi karena kesabarannya menghadapi Bani Israil. Kaum tersebut dikenal sebagai kaum yang suka membangkang dari aturan-aturan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Selain itu, beliau juga menghadapi Raja Fir’aun yang dikenal sebagai raja yang mengaku dirinya Tuhan.
Sejak awal kelahirannya, Fir’aun memerintahkan para prajuritnya untuk membunuh bayi laki-laki dari keturunan Bani Israil. Ibu nabi Musa merasa takut, namun ibunya mendapatkan perintah untuk menghanyutkan bayi Musa tersebut ke Sungai Nil.
Bayi itu ditemukan oleh istri Raja Fir’aun yang namanya Asiyah. Bayi tersebut hidup dan tinggal dibawah pengasuhan istri Fir’aun dan dijadikan anak angkat. Saat dewasa, Musa dingkat menjadi seorang nabi dan rasul dan mendapatkan tugas untuk berdakwah kepada kaum Bani Israil.
Fir’aun yang menganggap dirinya tuhan, merasa cemas terhadap keberadaan Nabi Musa yang menentang dan membahayakan kedudukannya sebagai raja. Kemudian Fir’aun menantang adu kekuatan dengan Nabi Musa kemudian kalah, salah satuya karena mukjizat tongkat dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Akhirnya, Fir’aun menugaskan prajuritnya untuk menangkap Nabi Musa. Saat menghadap lautan, Nabi Musa dan pengikutnya kebingungan. Atas izin Allah Subhanahu Wa Ta’ala , Nabi Musa mendapatkan mukjizat untuk memukulkan tongkatnya ke laut, dan laut terbelah hingga bisa dilewati sebagai jalan.
Fir’aun dan prajuritnya ikut mengejar Nabi Musa hingga melewati lautan yang terbelah. Namun, di tengah-tengah pengejarannya, Fir’aun dan prajuritnya ditenggelemkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala di laut tersebut. Nabi Musa dan pengikutnya selamat dan melanjutkan perjalanan dakwahnya.
4. Nabi Isa Alahissalam
Nabi yang bergelar Ulul Azmi selanjutnya adalah Nabi Isa AS. Mukjizat pertama yang diterimanya bahkan sebelum beliau dilahirkan. Dengan kuasa Allah Subhanahu Wa Ta’ala, beliau dilahirkan tanpa seorang ayah. Padahal, ibunya, Maryam terkenal sebagai perempuan yang taat beribadah dan shalihah.
Ini menjadi peristiwa yang menjadi bukti kekuasaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Meski begitu tidak semua orang percaya, dan bahkan beliau dituduh sebagai anak haram. Kemudian mukjizat selanjutnya terjadi, saat masih bayi, Nabi Isa bisa berbicara dan melindungi ibunya dari prasangka buruk dengan memberi penjelasan.
Saat dewasa, Nabi Isa diangkat nabi untuk berdakwah dan mengajarkan tauhid kepada masyarakatnya. Sama dengan nabi yang bergelar Ulul ‘Azmi lainnya, umatnya pun banyak yang mencaci dan menghinanya. Tapi beliau tetap sabar dan tabah untuk menjalankan amanat Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Pengikutnya sebutan tersendiri yakni Hawariyyun. Namun ada satu orang sahabatnya bernama Yahuda yang berkhianat, dan mendapat banyak pengikut. Pada suatu hari, Nabi Isa ditangkap dan hendak dibunuh dengan cara disalib. Namun atas izin Allah Subhanahu Wa Ta’ala, beliau diselamatkan.
Mukjizat lain yang dimiliki oleh Nabi Isa Alahissalam di antaranya dapat menyembuhkan orang yang sudah buta, menghidupkan orang yang sudah mati, menghidupkan burung yang dibuat dari tanah, serta menurunkan hidangan yang semuanya dengan izin Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
5. Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam
Nabi Muhammad termasuk dalam jajaran nabi yang bergelar Ulul Azmi. Sejarah Islam telah banyak mencatat kesabarannya dalam menghadapi hinaan dan cacian kaum Quraisy yang menentang ajarannya.
Muhammad dikenal oleh masyarakat dengan sosok yang jujur dan dapat dipercaya yang akhirnya beliau dijuluki sebagai al-Amiin. Pada umur 40 tahun, beliau diangkat menjadi seorang rasul. Dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam adalah Nabi yang terakhir.
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi, dan Allah-lah Dzat Yang Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS al-Ahzab: 40).
Tantangan keras juga didapatkan dari keluarganya seperti Abu lahab, Abu Jahal, Abu Sufyan, beserta para pemimpin dan pemuka agama kaum Quraisy pada waktu itu. Bertahun-tahun lamanya beliau dan para sahabatnya berdakwah, tidak sedikit cacian, hinaan, hingga ancaman pembunuhan yang didapat.
Nabi Muhammad hijrah dari kota Makkah ke kota Madinah atas izin Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Mendapati dukungan yang luar biasa, beliau lebih bersemangat dalam berdakwah. Hingga akhirnya beliau dengan pengikutnya berhasil menaklukkan kembali Makkah dan kembali berdakwah di wilayah itu.
Mukjizat terbesar Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam adalah Al Qur’an, yang merupakan wahyu Allah Subhanahu Wa Ta’ala sebagai pedoman hidup umat Islam. Dengan Al Qur’an ini, semakin bertambah orang-rang yang yakin dengan ajaran Islam hingga akhirnya menjadi seorang Muslim dan agama Islam bisa tersampaikan ke seluruh penjuru dunia. (ave/dari berbagai sumber)
Discussion about this post