Avesiar – Jakarta
Usai mengikuti Workshop Literasi Media Berwawasan Islam Wasathiyah yang diselenggarakan MUI Pusat dan Kementerian Komunikasi dan Informatika, Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) muda regional Kalimantan mendeklarasikan diri siap menjadi mujahid digital muda, Jum’at (26/11/2021), dikutip dari situs resmi Majelis Ulama Indonesia.
Acara yang dilaksanakan di Hotel Golden Tulip, Pontianak, Kalimantan Barat, sejak Rabu (23/11) sampai Jumat (26/11) tersebut diikuti oleh pengurus MUI masing-masing Provinsi yang berusia muda berjumlah 60 orang.
Ketua Komisi Infokom Pusat Mabroer, membacakan enam butir ikrar yang kemudian diikuti oleh ulama muda se-Kalimantan yang menjadi peserta workshop.
Mabroer menjelaskan saat membacakan ikrar, dirinya didampingi utusan MUI Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Utara.
Mabroer berharap, kegiatan yang dilaksanakan 3 hari dapat membuat para peserta menjadi agen dakwah digital melalui unggahan positif dan mengedepankan kebenaran.
“Dengan workshop ini akan lahir generasi mujahid muda yang senantiasa membumikan nilai Islam Wasathiyah di ruang digital, baik media sosial, konten video dan platform digital lainnya,” kata Mabroer dalam keterangannya, Jumat (26/11).
Mabroer juga menyinggung tantangan ekosistem digital sangatlah berat. Gencarnya fakenews, hoaks, ujaran kebencian yang nyatanya telah meresahkan masyarakat.
Meski demikian, harapan Mabroer para mujahid muda di dunia digital itu harus memiliki wawasan keilmuwan yang luas. Baik yang sifatnya literatur Islam Wasathiyah dan juga ditopang dengan pengetahuan umum.
“Mujahid muda itu nantinya bisa juga meluruskan berita dan informasi yang hoaks,” pungkas Mabroer.
Workshop literasi digital yang dilaksanakan Infokom MUI Pusat bersama Kementerian Kominfo itu dilaksanakan di seluruh provinsi se-Indonesia. Rencananya kegiatan terakhir akan digelar di Provinsi Papua. (ard)
Discussion about this post