Avesiar – Al Khader, Tepi Barat
Pemakaman Mohammad Shehadeh yang berusia 14 tahun, yang terbunuh pada Selasa (22/2/2022) oleh tentara Israel penjajah dibanjiri ratusan warga Palestina di desa Al-Khader, Tepi Barat, dekat kota Bethlehem, Rabu (23/2/2022).
Warga Palestina di Betlehem mengumumkan pemogokan umum satu hari karena berduka atas pembunuhan anak di bawah umur tersebut dengan menutup toko-toko dan institusi pada Rabu, dilansir The New Arab, Kamis (24/2/2022).
Remaja itu tewas di sebelah barat Al-Khader selama konfrontasi antara anak-anak Palestina dan tentara Israel penjajah.
Aktivis lokal Ahmed Salah mengatakan kepada The New Arab bahwa Shehadeh telah ditembak di daerah dekat tembok Tepi Barat Israel. “Mohammad berada sekitar 100 meter dari tembok. Bahkan jika kita mengakui bahwa dia memiliki bom Molotov, tidak mungkin dia bisa membahayakan tentara dari jarak seperti itu, ”katanya.
Salah menambahkan, itu adalah area yang sangat dekat dengan lingkungan di mana tentara Israel sering melakukan serangan.
“Anak laki-laki seusia Mohammad telah tumbuh di bawah serangan Israel. Hanya beberapa jam sebelum kematiannya, tentara Israel menyerbu bagian lama desa, memblokir daerah sekitar sekolah, dan bentrok dengan siswa,” katanya.
Ayah Mohammad, Rebhi Shehadeh, berbicara kepada The New Arab selama prosesi pemakaman. “Saya mendengar para pemuda berteriak bahwa Mohammad telah ditembak, jadi saya bergegas ke tempat itu. Tentara Israel telah tiba dan mencegah siapa pun mendekat,” katanya.
Rebhi Shehadeh mengatakan bahwa dia memberi tahu mereka bahwa dia adalah ayahnya, tetapi seorang tentara mengarahkan senapannya ke wajahnya dan mendorongny agar menjauh.
Menurut ayahnya, tubuh bocah itu awalnya dibawa pergi oleh tentara Israel, yang baru mengembalikannya kepada keluarganya pada Rabu pagi.
Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengutuk pembunuhan remaja itu, menggambarkannya sebagai “korban baru teror negara yang terorganisir”.
Kordinator khusus PBB untuk proses perdamaian Timur Tengah Tor Wennesland menyatakan keprihatinannya atas pembunuhan itu, dengan mengatakan bahwa pasukan Israel harus sangat berhati-hati dan hanya menggunakan kekuatan fatal ketika benar-benar diperlukan untuk melindungi nyawa.
Menurut kelompok hak asasi manusia setempat, sebanyak 78 anak di bawah umur Palestina dibunuh oleh pasukan Israel pada 2021. (ard)
Discussion about this post