Avesiar – Jakarta
Muslim haruslah mengenal kitab suci Al Qur’an dengan baik. Karena hanya Al Qur’an lah sumber pegangan, panduan, dasar petunjuk kehidupan bagi umat Islam, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam melalui Malaikat Jibril
Sebagaimana dikutip dari laman Majelis Ulama Indonesia, Sabtu (2/6/2022), membaca, mendengarkan, mempelajari, dan mengamalkan Al Qur’an tentu akan mendapatkan kemuliaan tersendiri dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Apalagi, mampu menghafal Al Qur’an.
KH Ahsin Sakho Muhammad dalam bukunya (Menghafalkan Al-Quran, 2017) mengungkapkan 12 keutamaan bagi penghafal Al Qur’an. Berikut 12 keutamaan bagi penghafal Al Qur’an:
Pertama, mendapatkan kedudukan yang tinggi dalam pandangan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Hal ini dikarenakan, seseorang yang menghafal Al Qur’an sudah pasti mencintai Kalamullah (perkataan Allah), sedangkan Allah sangat mencintai mereka yang cintai pada kalam-Nya.
Kedua, penghafal Al Qur’an akan meraih banyak sekali pahala. Kiai Ahsin Sakho menjelaskan, setiap huruf Al Qur’an jika dibaca seseorang mendapatkan 10 pahala. Sedangkan jumlah huruf Al Qur’an, sebagaimana disebutkan Imam Sayuthi dalam al-Itqan adalah 671.323 huruf.
‘’Maka bisa dibayangkan berapa juta pahala yang dihasilkan ketika seseorang penghfal Al Qur’an berulang kali membaca ayat-ayat Al Qur’an,’’ kata KH Ahsin Sakho dalam bukunya tersebut.
Ketiga, penghafal Al Qur’an yang menjunjung tinggi nilai Al Qur’an dijuluki dengan ‘’Ahlullah’’ yang berarti keluarga Allah atau orang yang dekat dengan Allah. Hal ini juga sebagaimana yang dikatakan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
Dari sahabat Anas bin Malik RA. Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
‘’Sesungguhnya bagi Allah ada orang yang terdekat dengannya.’’ Kemudian, sahabat bertanya ‘’Siapa mereka ya Rasul?’’ Nabi menjawab, “Mereka adalah ahlul Qur’an. Mereka itulah keluarga Allah dan orang-orang yang terdekat dengan-Nya.’’
Keempat, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam pernah menyegerakan penguburan sahabat yang meninggal dunia dalam perang Uhud, yang hafalannya lebih banyak daripada lainnya.
‘’Ini adalah penghargaan bagi mereka yang menghafal Al Qur’an,’’ sambungnya.
Kelima, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam memerintahkan para sahabat agar yang menjadi imam sholat adalah mereka yang paling bagus membaca Al Qur’an, sekaligus juga menghafalnya. Menurut KH Ahsin Sakho, Nabi telah menghantarkan para penghafal Al Qur’an dalam jabatan yang mulia yaitu menjadi pemimpin saat sholat.
‘’jika penghafal Al Qur’an sudah diberi tempat yang mulia oleh Nabi. Maka dia bisa mengembangkan diri untuk bisa berkiprah lebih jauh lagi dalam membimbing masyarakat,’’ jelasnya.
Keenam, Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam menjanjikan bahwa orang tua yang memiliki anak penghafal Al Qur’an akan diberikan mahkota oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala pada hari kiamat nanti. Mahkota tersebut memiliki cahaya yang lebih indah daripada cahaya matahari yang menerangi kediaman mereka di dunia.
Ketujuh, kata KH Ahsin Sakho, penghafal Al Qur’an telah mengaktifkan sel-sel otaknya yang berjumlah miliaran melalui kegiatan menghafal. KH Ahsin Sakho menuturkan, kegiatan ini berpotensi untuk menjadikan otaknya menjadi semakin kuat dan cerdas.
‘’Sama seperti anggota tubuh lainnya, jika dilatih terus menerus akan menjadi kuat,’’ tambahnya.
Kedelapan, lanjutnya, penghafal Al Qur’an termasuk orang-orang terdepan dalam menjaga keaslian, kemurnian dan kelestarian kitab suci Al Qur’an.
Kesembilan, KH Ahsin Sakho mengatakan, bahwa seseorang yang menghafal Al Qur’an dan selalu membaca ayat-ayat suci Al Qur’an akan menciptakan dirinya sebagai manusia yang saleh.
‘’Getaran bacaan Al Qur’an akan mempengaruhi sel-sel tubuhnya, sehingga akan menciptakan DNA (Deeoxyribonucleic) atau asam deoksiribonukleat, yaitu sel-sel pembawa genetika seseorang,’’ ujarnya.
Oleh karena itu, DNA yang dibawa oleh hafizh Al Qur’an besar kemungkinan positif. Selain iu, KH Ahsin Sakho menerangkan bahwa hal ini atas seizin Allah juga akan mempunyai keturunan yang saleh pula.
Kesepuluh, penghafal Al Qur’an akan mendapatkan syafaat Al Qur’an pada hari kiamat. Al Qur’an akan terus mengawal ‘’Shahib’’nya semenjak dari kubur sampai masuk surga.
Syimir bin ‘Athiyyah berkata: Pada hari kiamat, Al Qur’an datang menjelma seorang laki-laki yang kurus kering dengan muka pucat pasi. Ia datang ke seseorang yang dibangkitkan dari kuburnya. Lelaki itu berkata, ’’Bergembiralah kamu dengan penghormatan dari Allah, bergembiralah kamu dengan keridaan Allah.’’
Orang itu bertanya, ’’Apakah orang sepertimu memberi kabar gembira? Siapa kamu?’’ kemudian dia menjawab, ’’Akulah Al Qur’an yang menjadikan kamu selalu bergadang pada malam hari (untuk membaca Al Qur’an), dan menjadikan kamu haus pada siang hari (karena berpuasa).’’
Kesebelas, penghafal Al Qur’an yang selalu muraja’ah (mengulang hafalannya), ia sebenarnya tengah melakukan olahraga otak dan lidah. Pada saat itu, otaknya akan berjalan bagai kumparan yang terus-menerus bergerak.
‘’Hal ini sangat bermanfaat bagi Kesehatan otak dan urat Sharaf lainnya,’’ ungkapnya.
Keduabelas, karena Al Qur’an adalah kitab ‘’Mubarak’’ yang penuh berkah atau tempat menumpuknya kebaikan. KH Ahsin Sakho mengatakan, informasi yang dihafal dalam otaknya adalah kalam Allah yang penuh kesucian dan kemuliaan.
Untuk itu, para penghafal Al Qur’an akan mendapatkan keberkahan dalam hidupnya. Tidak hanya itu, Allah Subhanahu Wa Ta’ala juga akan memberikan penghargaan di dunia sebelum penghargaan di akhirat.
‘’Dia akan merasakan kepuasaan tersendiri dalam hidupnya yang tidak bisa diukur dengan materi,’’ terangnya. (adm)
Discussion about this post