Avesiar – Jakarta
Hidup di zaman modern seperti sekarang memang sulit dilepaskan dari penggunaan gadget atau ponsel pintar (smartphone). Bahkan, sejak membuka mata di pagi hari, hingga berangkat ke peraduan di malam hari, hampir tidak bisa dilepaskan dari gadget.
Semua hal, jika dilakukan secara wajar, maka akan tidak berdampak negatif. Berbeda halnya jika penggunaan gadget melebihi batasan yang seharusnya. Ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan gawai dalam keseharian, bagi Anda dan juga anak-anak Anda. Jika serampangan, maka akan selalu ada dampak negatif bagi dari sisi perilaku, kesehatan mental, hingga fisik.
Untuk menjadi bijak dalam menggunakan gadget, ada pemahaman dan tips yang harus Anda ketahui bersama keluarga. Tentu ini demi kebaikan dan mencegah dampak negatif yang terjadi kemudian. Yuk disimak untuk wawasan yang bermanfaat!
Berapa lama durasi yang disarankan untuk Anak Main Gadget
Para ahli menyarankan waktu maksimal anak mengakses gadget adalah 1–2 jam per hari. Berikut ini adalah durasi anak main gadget yang disarankan berdasarkan usianya:
- Anak usia di bawah 2 tahun disarankan sama sekali tidak diberi akses pada gadget. Jika benar-benar diperlukan, anak usia di atas 1,5 tahun dapat mengakses gadget dengan didampingi orang tua dan tidak lebih dari 1 jam per hari.
- Anak usia 2–5 tahun disarankan mengakses gadget hanya 1 jam per hari, itu pun sebaiknya program yang berkualitas.
- Anak usia 6 tahun ke atas boleh bermain gadget, tapi dengan waktu yang sudah disepakati bersama orang tua, misalnya hanya pada akhir pekan atau maksimal 2 jam per hari.
Perlu Anda pahami adalah durasi yang disarankan di atas tidak berlaku pada penggunaan gadget seperti ponsel atau tablet saja, tapi juga termasuk waktu untuk menonton TV atau menggunakan komputer/laptop.
Gadget Perlu Dibatasi, Mengapa?
Studi mengungkapkan, penggunaan gadget yang tidak dibatasi bisa berkembang menjadi kecanduan gadget. Beberapa dampak buruk akibat kecanduan gadget pada anak adalah:
1. Gangguan perkembangan kognitif
Khususnya di usia 1–3 tahun ketika otak anak sangat sensitif terhadap lingkungan sekitar, semua hal yang terjadi pada anak di awal kehidupannya akan menjadi fondasi permanen bagi perkembangan fungsi otak selanjutnya.
Penelitian menemukan bahwa perkembangan kognitif anak akan terhambat tertunda apabila dia terlalu lama mengakses media elektronik. Ini akan berpengaruh pada kemampuan anak untuk fokus, membangun kosakata, bahkan untuk memahami tingkah laku, serta kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.
2. Tidak bisa berempati
Kemampuan untuk berempati sangat tergantung pada perkembangan suatu bagian otak yang dibentuk dengan interaksi sosial antar manusia. Hal ini tidak bisa didapatkan melalui permainan dari gadget.
Oleh karena itu, jika anak lebih sering bermain dengan tablet daripada dengan teman-temannya, ada kemungkinan ia akan mengalami masalah dalam memahami situasi maupun perasaan teman-temannya.
3. Malas berpikir
Gadget sangat kaya akan stimulus bagi anak. Apa yang disentuh pada layar bisa menghasilkan sesuatu untuknya, baik itu gerakan atau perubahan warna. Ini tentunya cukup berbeda dengan buku cerita yang gambarnya itu-itu saja dan tidak bisa bergerak.
Meski terkesan lebih praktis dan interaktif, hal ini sebenarnya tidak baik untuk otak anak, karena berisiko membuatnya malas berimajinasi atau berpikir sehingga akan berpengaruh pada kemampuannya belajar saat masuk sekolah.
4. Kelebihan berat badan karena kurang bergerak
Terlalu banyak duduk dan jarang bergerak karena menggunakan gadget terlalu lama berisiko memicu kenaikan berat badan atau obesitas pada anak. Kurangnya aktivitas fisik juga bisa melemahkan daya tahan tubuh dan membuat anak mudah sakit, apalagi bila anak sampai begadang untuk bermain gadget.
5. Gangguan perilaku
Penelitian menunjukkan bahwa anak yang banyak menghabiskan waktu dengan bermain gadget dapat mengalami kesulitan dalam mengontrol emosi, tidak mau mendengarkan orang tua, dan menenangkan diri mereka.
Selain itu, penggunaan gadget atau media yang terlalu tinggi juga dikaitkan dengan kejadian ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder adalah gangguan mental yang menyebabkan anak sulit memusatkan perhatian, serta memiliki perilaku impulsif dan hiperaktif. Kondisi ini dapat berdampak pada prestasi anak di sekolah.
6. Anggota badan tertentu terasa sakit
Terlalu sering bermain gadget, terutama untuk bermain game, juga dapat membuat tangan anak sakit. Ini karena saat bermain game, anak berkali-kali memencet tombol yang sama dan sering kali dengan posisi yang tidak berubah-ubah. Lama-kelamaan hal ini dapat gangguan, misalnya carpal tunnel syndrome.
Tak cuma di tangan, gangguan kesehatan lain yang dapat muncul akibat keseringan main gadget adalah sakit leher, sakit kepala, dan mata kering. Keluhan ini bahkan bisa terjadi secara terus-menerus.
Tips Membatasi Penggunaan Gadget pada Anak
Beberapa tips yang bisa Anda coba untuk membatasi penggunaan gadget pada anak di rumah:
- Tetapkan aturan durasi main gadget sesuai klasifikasi usia seperti yang telah dijelaskan di atas
- Buat peraturan mengenai jadwal yang mengharuskan Anda sekeluarga lepas dari gadget, misalnya saat makan malam bersama, menjelang tidur, atau saat bepergian sekeluarga.
- Seleksi beberapa aplikasi yang bermanfaat untuk anak, misalnya, aplikasi belajar membaca, berhitung, atau hal lain yang bermanfaat.
- Letakkan semua perangkat gadget di ruang bersama agar Anda bisa memantau apa yang sedang dilihat atau dimainkan oleh anak.
- Luangkan waktu Anda untuk melakukan aktivitas lain bersama anak sebagai pengganti bermain gadget, seperti menggambar, bermain sepeda, atau berenang.
- Jangan memberikan anak gadget dengan tujuan untuk menenangkannya ketika ia rewel. Hal ini bisa membuat anak menjadi sulit ditenangkan tanpa gadget.
Hal yang perlu dilakukan selain membatasi anak main gadget adalah mendisiplinkan diri untuk melakukan hal yang sama. Jadi, Anda juga harus berusaha untuk tidak sering mengakses gadget saat bersama keluarga serta meletakkan handphone dan mematikan TV di saat-saat tertentu yang sudah disepakati bersama.
Dengan bersama-sama membatasi gadget di lingkungan keluarga, anak pun akan membiasakan diri untuk tidak menggantungkan kesenangannya terhadap alat elektronik ini.
Namun, bila hal tersebut malah membuatnya merasa diperlakukan tidak adil dan marah, mungkin anak sudah mengalami kecanduan gadget. Jika sudah seperti ini, konsultasikan dengan psikolog atau psikiater untuk mendapat penanganan yang tepat.
Dampak Buruk Gadget Bagi Kesehatan Mata
Kebiasaan menggunakan gawai dalam waktu lama dapat menimbulkan pengaruh buruk terhadap kesehatan mata. Berikut adalah bahaya kesehatan yang dapat merusak kesehatan mata akibat pakai gadget terlalu sering.
1. Sindrom Mata Kering
Sindrom mata kering menujukkan adanya gangguan pada sistem produksi maupun distribusi air mata. Di mana gangguan ini bisa disebabkan oleh berbagai macam penyakit (multifaktorial).
Kondisi mata kering juga bisa menimbulkan rasa tidak nyaman pada mata dan menyebabkan pandangan menjadi buram.
Jika dibiarkan, mata kering bisa berujung pada kerusakan lapisan kornea mata secara permanen.
Keluhan atau gejala yang sering terjadi pada kasus mata kering adalah sebagai berikut:
- Rasa perih dan kekeringan pada mata.
- Terasa seperti ada benda asing atau sensasi permukaan mata berpasir.
- Mata merah.
- Sering berair.
- Iritasi mata.
- Mata silau.
- Penglihatan sedikit terganggu.
Penggunaan gadget secara berlebihan diketahui berkaitan dengan sindrom mata kering akibat frekuensi berkedip yang otomatis berkurang.
Padahal, kedipan mata sangat berperan dalam menyebarkan air mata yang diproduksi oleh kelenjar di mata dan untuk membasahi permukaan mata.
2. Rabun Jauh (miopia)
Miopia atau rabun jauh, merupakan kondisi penglihatan yang buram saat melihat benda-benda yang berjarak jauh. Meski begitu, mata tetap mampu melihat jelas benda yang berada di jarak dekat.
Beberapa penelitian terbaru menemukan, aktivitas melihat jarak dekat yang berlebihan (extensive near work), menjadi salah satu faktor yang menyebabkan rabun jauh.
Keadaan tersebut seringkali disebabkan karena penggunaan handphone atau gadget. Di mana Anda beraktivitas melihat layar gawai dengan jarak cukup dekat dan dalam waktu lama.
3. Mata lelah
Saat mata terasa lelah, tegang, serta pandangan menjadi kabur setelah bekerja dalam waktu yang lama, maka kemungkinan besar Anda sedang mengalami astenopia.
Astenopia atau eye strain adalah kondisi yang terjadi ketika mata mengalami kelelahan setelah beraktivitas secara berlebihan. Melihat gadget terlalu lama juga sering dikaitkan dengan terjadinya kondisi ini.
4. Degenerasi sel retina (Age Related Macular Degeneration)
Penelitian terbaru mengaitkan risiko penyakit kerusakan sel retina (ARMD) bisa muncul dengan cepat akibat menggunakan gawai secara berlebihan.
Kondisi tersebut disebabkan oleh sinar biru yang dipancarkan oleh layar gadget, yang ketika diteliti secara in vitro, ternyata dapat merusak sel-sel makula yang ada di retina.
Meski masih butuh penelitian lanjutan, hasil studi tersebut semestinya harus diwaspadai dan dihindari risikonya.
Tips Mencegah Kerusakan Mata Saat Main Gadget
Untuk menghindari risiko terjadinya kerusakan dan gangguan mata di atas, berikut adalah beberapa tips aman main gadget yang bisa Anda lakukan.
1. Batasi Waktu Penggunaan Gawai
Hindari penggunaan secara berlebihan dan batasi waktu penggunaan gawai. Misalnya, gunakanlah aplikasi untuk membatasi penggunaan social media di handphone Anda menjadi maksimal 1 jam setiap harinya.
Buat aturan seberapa lama Anda boleh main gadget di aplikasi tersebut. Apabila sudah 1 jam, misalnya, akan muncul peringatan di layar gawai, dan Anda harus segera berhenti menggunakan gadget tersebut.
2. Istirahatkan Mata Sesering Mungkin
Istirahatkan mata Anda setidaknya setiap 20 menit sekali saat menggunakan gawai secara terus menerus.
Ambil waktu sekitar 20 detik untuk melihat kejauhan dalam radius sekitar 20 kaki atau 6 meter.
Dengan melakukan ini, Anda akan mengistirahatkan mata sekaligus membuat mata agar tidak bekerja terlalu berat.
3. Jaga Jarak dengan Gawai
Jangan gunakan gawai dalam jarak yang terlalu dekat! Sebaiknya, beri jarak sekitar 30–45 cm antara layar gadget dan mata Anda.
Jika terlalu dekat, cahaya dan sinar biru pada gawai dapat membuat mata bekerja semakin berat, Anda mudah mengalami sakit kepala, mata pun menjadi mudah kering.
4. Memejamkan Mata
Memejamkan mata selama setidaknya 30 detik, dapat membantu menyebarkan air mata untuk melapisi seluruh permukaan mata.
Dengan demikian, mata tetap basah dan tidak menjadi kering. Maka, mulai pejamkan mata Anda ketika mulai terasa gatal dan kering saat main gawai.
5. Jangan Lupa Berkedip
Ketika bermain gawai terlalu serius, misalnya ketika sedang bermain game atau membaca sesuatu yang seru, Anda mungkin bisa lupa untuk memejamkan mata.
Untuk mencegah gangguan pada mata (mata kering atau gatal, misalnya) yang terjadi akibat kelamaan main gadget, usahakan berkedip beberapa waktu sekali.
Berkedip adalah mekanisme yang dibuat oleh tubuh kita untuk menjaga kondisi mata tetap basah dan terlindungi. Seringlah berkedip ketika Anda melakukan pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi mata dalam jangka waktu lama.
6. Pijat Sudut Mata dengan Lembut
Anda juga bisa memijat bagian sudut mata untuk mengatasi mata lelah setelah lama menatap layar gawai.
Pertama, pastikan Anda mencuci tangan dengan bersih. Setelah itu, cobalah untuk memijat bagian sudut mata dekat hidung dengan gerakan memutar secara lembut.
Pijatan ini dapat melancarkan aliran air mata di salurannya. Pada orang yang memiliki riwayat mata kering, hal ini bisa sangat membantu.
7. Jangan Gunakan Cahaya yang Terlalu Terang
Tips lain main gadget, khususnya di ruangan gelap, jangan menggunakan cahaya yang terlalu terang.
Redupkanlah cahaya di layar gawai Anda serendah mungkin agar mata tidak bekerja terlalu keras.
Cara Mengurangi dan Mencegah Kecanduan Gadget:
Mengatur batasan waktu
Cara pertama yang bisa dilakukan dengan mudah adalah dengan mengatur batasan waktu bermain sosial media. Beberapa aplikasi sosial media dan ponsel memberikan pengaturan yang bisa membatasi penggunaan waktu aksesnya.
Pengguna bisa mengatur berapa lama batas waktu yang diinginkan untuk bisa mengakses aplikasi atau bermain ponsel dalam sehari. Cara ini merupakan cara yang efektif dicoba untuk mengurangi waktu bermain ponsel.
Hindari membawa gadget ke tempat tidur
Laman Bustle menyatakan bahwa kesalahan pertama yang bisa membuat seseorang menjadi kecanduan gadget adalah karena membawanya bahkan saat ingin tidur di malam hari.
Menurut sebuah penelitian dari Harvard Health, blue light atau cahaya dari layar ponsel atau gadget dapat mengganggu kualitas tidur dan memicu gangguan kesehatan juga. Sehingga, untuk bisa mengurangi waktu bermain ponsel, jauhkan ponsel setidaknya dua jam sebelum tidur.
Hapus sosial media
Menghapus sosial media yang memberikan efek kecanduan dan kurang bermanfaat juga bisa digunakan sebagai salah satu cara efektif mengurangi waktu bermain gadget.
Laman Buzz Feed menyarankan agar menghapus sosial media yang bisa mengganggu dari ponsel dan mulai beralih ke laptop ketika ingin mengeceknya sesekali. Jadi, waktu bermain ponsel maupun gadget bisa menjadi lebih terkontrol.
Matikan notifikasi
Jika ponsel yang dimiliki memiliki pengaturan untuk mematikan notifikasi, maka gunakan pengaturan tersebut untuk membantu mengurangi waktu bermain gadget.
Kecenderungan untuk selalu mengecek ponsel dapat berkurang dengan mematikan notifikasi.
Melakukan kiat satu ini akan membuat kegiatan atau aktivitas lainnya bisa dilakukan dengan fokus dan nyaman tanpa ada keinginan untuk selalu mengecek ponsel setiap saat. (ros/dari berbagai sumber)
Discussion about this post