Avesiar – Jakarta
Kamera adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan tangkapan gambar atau foto dari setiap peristiwa. Apakah kita sudah tahu definisi dari foto dan fotografi yang akrab di telinga?
Dikutip dari Wikipedia berbahasa Indonesia dan Inggris, berikut adalah penjelasannya. Yuk, simak selengkapnya.
Foto
Foto adalah gambar diam baik berwarna maupun hitam-putih yang dihasilkan oleh kamera yang menangkap atau merekam suatu objek atau kejadian atau keadaan pada suatu waktu tertentu.
Definisi Foto
Foto dibagi menjadi beberapa definisi potret, film, fotograf, cetakan lukisan. Berfoto dibagi menjadi dua bagian, bergambar dan berpotret. Kegiatan yang berhubungan dengan foto diistilahkan dengan fotografi. Kata foto berasal dari bahasa Yunani, yaitu photos yang berarti cahaya atau sinar.
Fotografi (bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu “phos“: cahaya dan “graphien“: melukis/menulis) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya.
Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai objek tersebut pada media yang peka cahaya.
Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
Prinsip fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter.
Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (aperture), dan kecepatan rana (speed).
Kombinasi antara ISO, diafragma & speed disebut sebagai pajanan (exposure).
Di era fotografi digital di mana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi digital ISO.
Fotografi saat ini telah berkembang menjadi sebuah gaya hidup, hal ini dimulai semenjak munculnya era digital dan berkembangnya media sosial.
Sejarah Fotografi
Pada tahun 1614, Angelo Sala (seorang dokter Italia yang pertama kali menemukan kamera), menggunakan perak nitrat yang dibakar oleh sinar matahari dengan kertas dibungkus.
Ini dikemukakannya pada tulisannya yang berjudul Septem Planetarum terrestrium Spagirica recensio, “Jika serbuk perak nitrat terkena sinar matahari, maka akan berubah menjadi hitam seperti tinta”.
Penemuan dengan efek sinar matahari ini dianggap kurang berguna oleh ilmuwan lain. Pada tahun 1717, Johann Heinrich Schulze, profesor Jerman yang menggunakan botol berisi perak nitrat dan kapur secara tidak sengaja ada dekat jendela.
Campuran ini membuat menjadi gelap dengan sebagian berwarna putih dan membuat garis pada botol. Seorang ahli kimia, Carl Wilhelm Scheele menemukan ammonia larut dalam perak nitrat tetapi bukan partikel gelap.
Penemuan ini membuat untuk menstabilkan suatu gambar perak nitrat, ini dianggap sebagai penemuan eksperimen fotografi.
Tidak lama kemudian tahun 1800 Thomas Wedgwood menangkap gambar dengan kamera obskura. Sayang Wedgwood terlanjur meninggal pada usia 34 pada tahun 1805.
“Boulevard du Temple”, daguerreotype dibuat oleh Louis Daguerre dalam tahun 1838 sebagai awal dari foto pertama dengan adanya orang di dalam foto.
Pada tahun 1816 Nicéphore Niépce menggunakan kertas yang dibungkus perak nitrat berhasil membuat foto dengan kamera yang kecil.
(adm)
Discussion about this post