Avesiar – Al Aqsha
Polisi Israel telah memblokir dengan paksa masuknya duta besar Yordania ke Masjid Al-Aqsha pada hari Selasa (17/1/2023), mengklaim kunjungan tersebut tidak dikoordinasikan sebelumnya. Hal tersebut menyebabkan erosi lebih lanjut dari status quo.
Dikutip dari The New Arab, Rabu (18/1/2023), sebuah video menunjukkan seorang petugas polisi Israel mendorong duta besar mundur meskipun direktur departemen Awqaf Islam menemaninya.
Sebagaimana diketahui Yordania diakui sebagai penjaga situs suci Muslim dan Kristen di Yerusalem Timur yang diduduki, termasuk kompleks Masjid Al-Aqsha. Ini mengacu keputusan Dewan Tinggi Muslim Palestina (1924) yang menerima Sharif Hussein bin Ali (penguasa Kota Makkah) dari Bani Hasyim sebagai penjaga Al-Aqsha.
Status penjaga Yerusalem juga diperkuat melalui perjanjian Yordania dan Palestina (2013) yang menegaskan Raja Yordania sebagai penjaga situs suci di Yerusalem yang melindungi, melestarikan, mengelola, dan mewakili kepentingan situs suci pada forum internasional. Juga terdapat beberapa mekanisme organisasi internasional untuk melindungi Masjid Al-Aqsha seperti melalui PBB, OKI, dan Liga Arab.
Salah satu pejabat departemen Awqaf Islam mengatakan kepada The New Arab bahwa polisi Israel berurusan dengan duta besar dengan “cara menghina”.
Menyusul insiden itu, kementerian luar negeri Yordania segera memanggil duta besar Israel untuk Amman untuk memprotes.
“Duta Besar Israel diberitahu tentang kecaman pemerintah Yordania atas campur tangan yang tidak dapat diterima dalam urusan Masjid Al-Aqsa/al-Haram al-Sharif,” bunyi pernyataan kementerian luar negeri Yordania.
“Kami ingatkan bahwa Departemen Wakaf Islam adalah satu-satunya pihak yang berwenang mengelola urusan al-Aqsa/al-Haram al-Sharif.”
Pekan lalu menteri Inggris untuk Timur Tengah, Lord Tarik Ahamd, dibiarkan menunggu oleh polisi Israel di salah satu gerbang kompleks selama hampir setengah jam sebelum dia diizinkan masuk.
Polisi Israel mengklaim bahwa duta besar hanya menunggu sebentar, sampai petugas tersebut menerima instruksi dari atasannya. Pernyataan polisi tidak pernah menyebutkan perilaku kekerasan yang dilakukan anggotanya.
“Direktur sumbangan Yordania bersama dengan duta besar Yordania untuk Israel tiba di Temple Mount tanpa koordinasi sebelumnya dengan polisi,” bunyi pernyataan polisi Israel.
Polisi Israel selanjutnya mengklaim bahwa koordinasi awal dengan polisi seperti seperti seharusnya akan mencegah keterlambatan masuknya duta besar ke Temple Mount.
Pada 3 Januari, menteri keamanan nasional Israel, Itamar Ben Gvir, menyerbu kompleks Masjid al-Aqsa yang menyebabkan kecaman dunia.
Israel menduduki Yerusalem Timur dalam Perang Timur Tengah 1967 dan kemudian mencaploknya secara ilegal. Sebagian besar negara menganggap Yerusalem Timur sebagai kota yang diduduki dan tidak mengakui aneksasi Israel. (ard)
Discussion about this post