Avesiar – Jakarta
Eskalasi perang antara Rusia dengan Ukraina semakin meninggi dengan agresifnya langkah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang berkeliling meminta dukungan dan bantuan negara-negara Eropa dan Amerika serta NATO.
Dalam Live Feed beritanya pada pukul 12.22 GMT, Kamis (9/2/2023), The Guardian melansir bahwa Inggris memperhatikan “potensi risiko eskalasi” karena mempertimbangkan untuk mengirim pesawat tempur ke Ukraina, kata Downing Street kepada berita PA.
Masih dari berita yang diterbitkan The Guardian, ketika ditanya tentang kekhawatiran beberapa sekutu barat bahwa memasok jet dapat berisiko menyeret NATO ke dalam konflik, juru bicara perdana menteri mengatakan:
Pertama kami belum membuat keputusan dalam hal penyediaan jet di Inggris, kami sedang berlatih saat ini. Inggris sedang dalam proses menyediakan tank Challenger dan kami juga telah menyediakan kemampuan jarak jauh. Kami mengambil keputusan ini dengan hati-hati dan kami melakukannya dengan penuh pertimbangan. Kami menyadari potensi risiko eskalasi.
Juru bicara itu menambahkan:
Namun selama ini kami yakin pendekatan yang kami ambil adalah cara terbaik dan tercepat untuk membantu Ukraina mengakhiri perang ini, yang jelas merupakan kepentingan semua orang. Dan Rusialah yang terus mengambil tindakan eskalasi dengan membombardir warga sipil dan melanjutkan perang ilegal mereka di Ukraina.
No 10 mengatakan kepada berita PA bahwa pemerintah tidak akan mengirim jet tempur ke Ukraina jika itu membahayakan keselamatan Inggris.
“Inggris memiliki sejumlah besar Typhoon dan F-35. Tentu saja kami tidak akan pernah melakukan apa pun yang membahayakan keselamatan Inggris,” kata juru bicara Rishi Sunak.
Dia menambahkan bahwa Inggris akan bekerja sama dengan mitra internasional untuk mencari tahu bagaimana mereka dapat memasok (Ukraina) dengan kemampuan standar NATO.
Mengirim Typhoon akan membutuhkan izin dari Italia, Spanyol dan Jerman, sementara F-35 akan membutuhkan persetujuan AS, kata pejabat itu. (ard)
Discussion about this post