Avesiar – Paser, kalimantan Timur
Badan Restorasi Gambut dan Mangrove atau BRGM melakukan penandatangan kerja sama dengan PT.Indika Energy Tbk untuk restorasi dan rehabilitasi mangrove yang merupakan salah satu bentuk pengabdian Indika Nature terhadap lingkungan hidup, khususnya mangrove, di Desa Lori, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Rabu (15/3/2023).
Kegiatan juga diikuti kick off seremonial penanaman pada program IMPACT (Indika Energy Mangrove Program in Action).
Seperti kita ketahui bahwa potensi hutan mangrove memiliki fungsi ekologis yang signifikan, baik bagi manusia maupun alam. Mangrove adalah hutan tropis yang luar biasa yang tumbuh di pesisir. Ekosistem ini membantu mencegah erosi dengan menstabilkan garis pantai, melindungi masyarakat dari badai dan banjir untuk mengatasi perubahan iklim, serta menyimpan sejumlah besar karbon.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Bupati Paser, Sekretaris BRGM, Pimpinan dan Direktur Indika Energy, Jajaran OPD Kabupaten Paser.

Dalam sambutannya Bupati Paser, dr. Fahmi Fadil menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Paser sangat berterimakasih kepada PT.Indika Energy Tbk atas kepeduliannya terhadap lingkungan. “PT Indika Energy Tbk sudah banyak berkontribusi terhadap pembangunan di wilayah Kabupaten Paser serta kepedulian lingkungan dalam upaya penghijauan dan restorasi ekosistem,” terang dr. Fahmi Fadil.
Pemerintah Kabupaten mendukung upaya restorasi dan rehabilitasi mangrove di Desa Lori yang dilakukan oleh PT. Indika Energy Tbk. Dr. Ir. Ayu Dewi Utari, M.Si, Sekretaris BRGM, menyampaikan bahwa Desa Lori merupakan bagian dari kawasan perlindungan alam, Cagar Alam Teluk Apar.
Oleh karena itu sudah menjadi kewajiban dari semua untuk melakukan perlindungan kawasan alam di sekitar desa. Upaya restorasi dan rehabilitasi di Desa Lori merupakan upaya pemulihan ekosistem. Tentunya hal ini dapat menjadi permulaan yang baik untuk perlindungan dan pemanfaatan sumber daya alam di wilayah Cagar Alam Teluk Apar sesuai dengan aturan yang berlaku demi keberlanjutan lingkungan di sekitar wilayah Cagar Alam Teluk Apar.
Azis Armand selaku Wakil Direktur Utama dan CEO Grup Indika Energy, menjelaskan jika dikelola dengan cara yang efektif dan berkelanjutan, mangrove dapat memberikan sumber pendapatan, perlindungan, dan makanan yang dapat diandalkan untuk penduduk setempat, pengentasan kemiskinan, berkontribusi pada ketahanan pangan dan sosial.

Ekosistem mangrove yang sehat mendukung produktivitas usaha perikanan serta kondisi ekologi yang sehat pula. Dengan demikian, mangrove dapat menunjang dan mendukung potensi yang dapat dimanfaatkan secara optimal terkait mata pencaharian yang berkelanjutan dan inisiatif yang menghasilkan pendapatan termasuk ekowisata dan kegiatan rekreasi lainnya.
Letjen (Purn) Doni Monardo, menambahkan bahwa wilayah pesisir, masyarakat sangat bergantung pada jasa lingkungan yang disediakan oleh ekosistem mangrove mendukung pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB, Peraturan Pemerintah Indonesia dan target Kontribusi Nasional Indonesia, khususnya dalam mitigasi perubahan iklim nasional dan global – strategi adaptasi, memberikan penghidupan yang berkelanjutan bagi masyarakat, menghentikan hilangnya keanekaragaman hayati, konservasi dan perlindungan kekayaan alam dan sumber daya di Indonesia.
Di lokasi yang berbeda, dilakukan penanaman seremonial yang diikuti oleh berbagai pihak termasuk oleh PT. Indika Energy Tbk, yang diwakili salah satu Direksi PT. Indika Energy Tbk, yaitu Bapak Silverius Oscar Unggul, Bapak Kepala Desa Lori, serta seluruh masyarakat Desa Lori. Sekitar lebih dari 200 orang tergabung di dalam penanaman seremonial secara simbolis tersebut, sebagai awal dimulainya program IMPACT, Indika Mangrove Program In Action, dalam melakukan restorasi dan rehabilitasi mangrove di Desa Lori dan Desa Sungai Langir, Kecamatan Tanah Grogot, KabupatenPaser.

Mengingat lokasinya merupakan wilayah Cagar Alam Teluk Apar, maka bibit yang ditanamkan berasal secara alami dari wilayah Cagar Alam Teluk Apar. Sehingga dalam hal ini lebih ke arah restorasi dan rehabilitasi mangrove dengan tujuan pemulihan ekosistem. Setidaknya terdapat empat jenis mangrove kosmopolit di Desa Lori yaitu: rhizopora sp., sonneratia sp., bruguira sp., dan avicena sp..
Jarak tanam pun dilakukan dengan pola berjejer dengan jarak 1 meter. Hal ini dilakukan agar mangrove yang ditanam dapat tumbuh secara optimal. Adapun panduan dan teknis penanam sudah dilakukan dengan kajian ilmiah secara saintifik. Proses seremonial penanaman ini melibatkan kurang lebih 50 orang dari pihak pemerintah dan perusahaan, sedangkan 200 orang dari masyarakat.
Penanaman mangrove di Desa Lori secara simbolik dilakukan di bekas lahan tambak masyarakat seluas 1,5 Ha. Kepala Desa Lori, Sudarmono sangat mendukung upaya ini bersama dengan masyarakat.
“Kami bersama-sama sepakat untuk bergotong-royong dalam memperluas dan meningkatkan kualitas rehabilitasi mangrove serta pemberdayaan masyarakat guna mendukung upaya pemulihan ekosistem mangrove di Desa Lori,” kata dia.
Menurut Chyntia Dian Astuti sebagai pelaksana program, rehabilitasi mangrove di Desa Lori sangat penting dan menjadi perhatian publik baik masyarakat Desa Lori itu sendiri maupun masyarakat dari luar. Melalui rehabilitasi ini diharapkan dapat menjalankan fungsi pemulihan ekosistem di Desa Lori.
“Melalui pengembangan bibit mangrove yang alami endemik di Desa Lori dapat mendukung percepatan pemulihan ekosistem di kawasan perlindungan alam,” terang Chyntia Dian Astuti.
Kerja sama restorasi dan rehabilitasi mangrove di Desa Lori, lanjutnya, diharapkan dapat menjadi gerakan baru gotong-royong untuk program mangrove nasional dan membantu pengembangan ekonomi masyarakat desa serta memprioritaskan pada edukasi, lingkungan, dan pembinaan usaha mikro dan kecil.
Implementer kegiatan ini di kerjakan oleh “Team Maroon” yang dikomandani oleh Chintya sebagai Program Director. (dwi/pro)
Discussion about this post