Avesiar – Jakarta
Keterlambatan berbicara atau populer dikenal dengan istilah speech delay, dilansir laman Sehatq, merupakan salah satu jenis gangguan komunikasi yang menyebabkan anak terlambat bicara. Secara umum, arti speech delay pada anak adalah keterlambatan perkembangan dalam berbicara jika dibandingkan dengan kebanyakan anak-anak lain.
Keadaan ini terjadi ketika anak belum mencapai tahapan perkembangan bahasa sesuai dengan usia mereka. Mereka juga mungkin mengalami kesulitan dalam mengekspresikan diri sendiri atau memahami orang lain.
Speech delay pada anak juga dapat berpengaruh pada kemampuan berbicara, pendengaran, dan kognitif.
Simak ciri-ciri speech delay:
Mendeteksi ciri-ciri anak mengalami speech delay dapat membantu Anda untuk menentukan langkah selanjutnya lebih dini. Anda perlu waspada jika sampai usia 2 bulan anak belum bersuara atau babbling atau bahkan cooing sama sekali.
Gejala umum speech delay atau keterlambatan bicara pada anak, antara lain:
- Tidak mengoceh
- Tidak mampu berbicara dalam kalimat pendek
- Kesulitan mengikuti petunjuk
- Pengucapan atau artikulasi yang buruk.
- Kesulitan menyatukan kata-kata dalam sebuah kalimat atau terbata-bata.
- Tidak meneruskan kata-kata dari sebuah kalimat
Ada juga beberapa parameter berdasarkan usia yang bisa Anda amati sebagai ciri anak terlambat bicara, antara lain:
Usia 2 tahun: ketidakmampuan menggunakan setidaknya 25 kata.
Usia 2,5 tahun: ketidakmampuan menggunakan frasa dua kata unik atau kombinasi kata benda.
Usia 3 tahun: ketidakmampuan menggunakan setidaknya 200 kata, tidak meminta sesuatu dengan nama, ucapan sulit dimengerti, bahkan jika Anda tinggal bersama sekalipun.
Usia di atas 3 tahun: tidak dapat mengucapkan kata-kata yang telah dipelajari sebelumnya.
Apa sebab terjadi speech delay pada anak?
Terdapat beberapa penyebab anak terlambat bicara (speech delay). Dalam beberapa kasus, gangguan bicara pada anak ini terjadi karena beberapa faktor sekaligus.
Beberapa penyebab anak terlambat bicara atau speech delay, antara lain:
1. Adanya gangguan mulut.
Bibir sumbing adalah salah satu contoh dari gangguan mulut yang dapat memengaruhi kemampuan bicara anak. Selain itu, lipatan bawah lidah (frenulum) yang pendek juga menyebabkan pergerakan lidah terbatas sehingga pengganggu kemampuan bicara anak.
2. Masalah pendengaran.
Masalah pendengaran menjadi salah satu penyebab umum anak terlambat bicara. Sebab, anak menirukan perkataan dari yang ia dengar.
Jika pendengarannya bermasalah, anak akan kesulitan memahami dan menguasai kata-kata spesifik, yang kemudian membatasinya dalam meniru kata-kata dan menggunakan bahasa dengan lancar atau benar.
Tanda-tanda seorang anak yang mengalami gangguan pendengaran memang tidak tampak secara jelas. Namun, salah satu pertanda yang bisa diamati adalah terjadinya speech delay.
3. Terjadi infeksi pada telinga.
Infeksi telinga yang telah sembuh umumnya tidak akan menimbulkan masalah bicara pada anak. Akan tetapi, infeksi telinga kronis dapat menjadi penyebab anak terlambat bicara.
Jenis infeksi ini ditandai dengan peradangan dan infeksi di telinga bagian tengah. Infeksi telinga mungkin sifatnya hilang timbul.
Jika anak Anda termasuk dalam kategori tersebut, sebaiknya konsultasikan masalah ini dengan dokter spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT).
4. Masalah oral-motorik
Banyak anak yang mengalami speech delay memiliki masalah oral-motorik, seperti apraksia yang dapat merusak kemampuan motorik.
Gangguan ini terjadi ketika ada masalah di area otak yang bertanggung jawab untuk menghasilkan ucapan.
Penyebab anak speech delay ini membuat mereka sulit dalam mengoordinasikan bibir, lidah, dan rahang yang digunakan untuk bicara. Selain itu, ada kemungkinan si kecil mengalami kesulitan makan.
5. Kurang stimulus.
Terkadang lingkungan menjadi faktor penyebab speech delay pada anak. Hal tersebut terjadi karena lingkungan di sekitar tidak memberikan stimulasi yang baik pada anak.
Mereka tidak pernah terlibat dalam pembicaraan atau percakapan apa pun. Oleh karena itu, lingkungan, khususnya orang tua, memainkan peran yang penting dalam perkembangan bicara atau bahasa anak.
6. Autisme.
Speech delay sering kali terlihat pada anak dengan gangguan spektrum autisme. Autisme adalah kelainan perkembangan saraf yang mempengaruhi perilaku dan komunikasi anak. Kondisi ini terjadi sebelum anak mencapai usia 36 bulan.
Keterlambatan bicara pada anak akibat autisme dapat disertai gejala lain, seperti mengucapkan suatu frasa berulang-ulang, menunjukkan perilaku berulang (misalnya, menghentak-hentakkan kepala), sulit berkomunikasi verbal dan nonverbal, bahkan mengalami gangguan interaksi sosial.
7. Masalah neurologis.
Gangguan neurologis tertentu dapat mempengaruhi otot yang diperlukan untuk berbicara. Kondisi ini meliputi cerebral palsy, distrofi otot, dan cedera otak traumatis.
Dalam kasus cerebral palsy, gangguan perkembangan atau kecacatan lainnya juga dapat mempengaruhi kemampuan anak berbicara.
8. Retardasi mental.
Keterlambatan bicara pada anak juga dapat terjadi akibat retardasi mental. Seorang anak dengan keterbelakangan mental akan menunjukkan keterlambatan dalam berbicara, pemahaman pendengaran, dan penggunaan gerakan.
Perkembangan bicara pada anak keterbelakangan mental relatif lebih lambat dibandingkan perkembangan lainnya.
Semakin parah retardasi mental yang dialami anak, maka semakin lambat kemampuannya dalam berkomunikasi.
9. Deprivasi psiko-sosial.
Deprivasi psiko-sosial, seperti kemiskinan, lingkungan rumah yang buruk, kekurangan gizi, kurangnya komunikasi, penelantaran, dan stres emosional memiliki efek buruk pada perkembangan bicara anak. Kondisi ini bisa memicu speech delay pada anak.
Cara mengatasi speech delay pada anak:
Apabila si kecil menunjukkan tanda anak speech delay, Anda dapat memeriksakannya ke dokter.
- Dokter dapat mempertimbangkan kemungkinan penyebab dari speech delay, mulai dari masalah pendengaran hingga gangguan perkembangan. Jika perlu, ia mungkin merujuk anak Anda ke ahli patologi bahasa, audiolog, atau dokter perkembangan anak.
- Dokter juga dapat menyarankan Anda untuk menjalani terapi wicara sebagai cara mengatasi anak speech delay.
- Terapi anak speech delay ini akan membantu mereka mempelajari cara mengucapkan kata-kata dan suara, serta memperkuat otot-otot di wajah dan mulutnya.
- Pastikan Anda memilih terapis wicara yang tepat supaya terapi speech delay untuk anak bisa berjalan dengan maksimal.
Tidak hanya dengan cara-cara di atas saja. Anda juga berperan penting membantu seorang anak yang memiliki masalah speech delay.
Simak beberapa cara yang bisa Anda lakukan sendiri untuk mendorong perkembangan bicara dan bahasa pada anak:
- Bicaralah dengan anak Anda, bernyanyi, dan dorong peniruan suara dan gerak tubuh.
- Bacakan buku untuk anak Anda. Mulailah membaca ketika anak Anda masih bayi. Cari buku-buku yang ceritanya ringan atau buku bergambar yang sesuai dengan usia.
- Gunakan situasi sehari-hari. Untuk membangun kemampuan bicara dan bahasa anak Anda, bicaralah sepanjang hari. Beri nama makanan di toko kelontong, jelaskan apa yang Anda lakukan saat memasak atau membersihkan kamar, dan tunjukkan benda-benda di sekitar rumah.
- Ajari anak meniup. Anda dapat mengajaknya bermain alat musik tiup atau meniup lilin.
Cara-cara di atas dapat membantu membentuk kemampuan berbicara si kecil sejak dini. Oleh sebab itu, lakukan bimbingan untuk anak speech delay dengan tepat. Semoga bermanfaat! (adm)
Discussion about this post