Avesiar – Jakarta
NASA bersiap untuk memulai serangkaian pengujian penting pada mesin RS-25 yang diperbarui, yang akan menggerakkan roket Space Launch System (SLS) untuk misi Artemis ke Bulan mendatang, dilansir Gizmodo. Rabu (4/10/2023).
Mesin RS-25, yang sangat penting selama era Pesawat Ulang-alik, terus menjadi fokus utama NASA dalam merencanakan misi Artemis di masa depan. Uji sertifikasi mendatang, yang dijadwalkan diperpanjang hingga tahun 2024, akan berlangsung di Fred Haise Test Stand, yang terletak di Stennis Space Center NASA di Mississippi.
Sebanyak 12 tes dilakukan, masing-masing berlangsung setidaknya 500 detik untuk mencerminkan durasi peluncuran sebenarnya, seperti yang diuraikan NASA dalam siaran pers, dikutip dari The Gaurdian, Rabu (4/10/2023).
Seri pengujian akan menggunakan mesin pengembangan E0525 untuk menyelesaikan dan mensertifikasi desain RS-25. Komponen mesin ini sesuai dengan fitur desain yang digunakan selama seri uji sertifikasi awal, yang diselesaikan di Stennis pada bulan Juni. Melalui pengujian ini, NASA akan mengumpulkan data penting mengenai kinerja dan keandalan mesin.
“Pengujian di Fred Haise Test Stand yang bersejarah sangat penting untuk memastikan bahwa astronot kita terbang dengan aman,” kata Chip Ellis, manajer proyek pengujian RS-25 di Stennis, dalam siaran persnya. “Tim penguji sangat berhati-hati untuk memastikan mesin ini akan beroperasi sesuai desain untuk meluncurkan muatan dan astronot NASA ke Bulan dan sekitarnya.”
Mesin RS-25 yang diperbarui menawarkan komponen-komponen penting baru, seperti nosel, aktuator hidrolik, saluran fleksibel, dan pompa turbo. Rentang pengujian akan berfluktuasi antara tingkat daya 80% dan 113% (tujuan pengujian hingga 113% adalah untuk menetapkan margin keamanan yang dapat diandalkan).
Sementara empat misi Artemis awal (yang pertama berhasil diselesaikan tahun lalu) akan menggunakan mesin utama Pesawat Ulang-alik yang dimodifikasi yang mampu menghasilkan tenaga hingga 109%, mesin RS-25 baru dapat mencapai tenaga hingga 111%, menurut NASA .
Setelah pengujian selesai, NASA, dengan Aerojet Rocketdyne sebagai kontraktor utama mesin SLS, akan memproduksi 24 mesin RS-25 baru dengan desain yang diperbarui, yang ditujukan untuk pertama kali digunakan dalam misi Artemis 5 yang dijadwalkan pada tahun 2028. Ini akan menandai sebuah pencapaian penting. langkah bagi NASA, yang berupaya memulai kembali produksi mesin RS-25.
Tes pertama pada tanggal 5 Oktober ditetapkan berlangsung selama 550 detik, dengan mesin mencapai tenaga hingga 111%. Tes terlama diperkirakan 650 detik. Secara total, seluruh rangkaian pengujian akan memiliki api panas kumulatif selama 6.350 detik. Tantangan penting dalam jajaran ini adalah menguji kemampuan poros mesin, atau dikenal sebagai tes gimbal.
Melihat kemajuan dalam persiapan misi Artemis yang akan datang merupakan hal yang menggembirakan, namun laporan terbaru tentang SLS menunjukkan adanya tantangan yang cukup besar di landasan peluncuran: harga megaroket tidak terjangkau. Bahkan ketika NASA sibuk dengan pengujian mesin RS-25, jelas bahwa banyak uang yang dikucurkan untuk roket yang, setelah digunakan, akan berakhir di dasar lautan. Yang memprihatinkan bukan hanya harga roketnya saja—ada juga ketidakjelasan mengenai biaya sebenarnya dan potensi penundaan di masa depan. Meskipun eksplorasi luar angkasa merupakan hal yang menarik dan penting, pengeluaran NASA untuk SLS perlu dipikirkan ulang. (ard)
Discussion about this post