Avesiar – Malaysia
Otoritas Malaysia telah menangkap tiga orang yang dicurigai memasok senjata api kepada seorang pria berusia 36 tahun yang membawa paspor Israel, yang ditahan minggu ini di sebuah hotel di Kuala Lumpur, kata polisi pada hari Sabtu, dikutip dari The New Arab, Ahad (31/3/2024).
Orang tersebut ditangkap dengan tas berisi enam pistol dan 200 peluru, tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur dari Uni Emirat Arab pada 12 Maret menggunakan apa yang diyakini pihak berwenang sebagai paspor Prancis palsu, kata Inspektur Jenderal Polisi Razarudin Husain dalam konferensi pers pada Jum’at malam.
Setelah diinterogasi oleh polisi, Razarudin mengatakan bahwa tersangka menyerahkan paspor Israel, seraya menambahkan bahwa pria tersebut, yang belum disebutkan namanya, telah memesan senjata tersebut setelah tiba di Malaysia dan membayarnya dengan mata uang kripto.
Kedutaan Besar Israel di Singapura tidak segera menanggapi permintaan komentar melalui email. Malaysia dan Israel tidak memiliki hubungan diplomatik.
Pria tersebut, menurut polisi, kemungkinan adalah anggota intelijen Israel. Meskipun tersangka mengatakan kepada pihak berwenang bahwa dia memasuki Malaysia untuk memburu warga Israel lainnya karena perselisihan keluarga.
“Kami tidak sepenuhnya mempercayai narasi ini karena kami menduga mungkin ada agenda lain,” kata Razarudin, seraya menambahkan bahwa pria tersebut pernah menginap di beberapa hotel selama berada di Malaysia, dikutip dari The New Arab.
“Dicurigai memasok senjata, tiga warga Malaysia, termasuk pasangan suami istri, ditangkap pada hari Jumat dan telah ditahan selama tujuh hari karena bertindak sebagai sopir tersangka Israel,” kata Razarudin kepada Reuters pada hari Sabtu.
Sebuah pistol, lanjutnya, diambil dari mobil milik pasangan itu.
Setelah penangkapan pria tersebut, pihak berwenang telah disiagakan dan keamanan ditingkatkan untuk raja Malaysia, Perdana Menteri Anwar Ibrahim, dan tokoh tingkat tinggi lainnya.
Sebagai informasi, Malaysia adalah negara mayoritas Muslim, adalah pendukung setia perjuangan Palestina dan mengutuk serangan militer Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan sedikitnya 32.705 warga Palestina pada hari Sabtu. Malaysia juga menampung sekitar 600 pengungsi Palestina, menurut badan pengungsi PBB. (ard)
Discussion about this post