Avesiar – Jakarta
McDonald’s Corporation mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka akan mengakuisisi Alonyal, yang memiliki 225 restoran McDonald’s di Israel.
Seruan boikot McDonald atas perang militer Israel di Gaza menyebabkan McDonald’s Corporation akan mengakuisisi Alonyal, yang memiliki 225 restoran McDonald’s di Israel. Demikian dikatakan manajemen bisnis franchise burger tersebut, dikutip dari The New Arab, Sabtu (6/4/2024).
Perusahaan tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kesepakatan itu tunduk pada ketentuan yang tidak disebutkan.
Untuk diketahui, Alonyal telah mengoperasikan restoran McDonald’s di Israel selama lebih dari 30 tahun, saat ini memiliki 225 properti waralaba dengan lebih dari 5.000 karyawan, yang akan dipertahankan setelah penjualan.
Perang di Gaza yang dimulai pada bulan Oktober dengan serangan Hamas terhadap Israel membebani hasil perang tersebut, ungkap McDonald saat menyajikan laporan pendapatan tahun 2023 pada bulan Februari.
Usai menawarkan ribuan makanan gratis kepada tentara Israel, waralaba itu menjadi sasaran seruan boikot. “Kami menyadari bahwa keluarga-keluarga di komunitas mereka di kawasan ini terus terkena dampak tragis perang dan kami turut prihatin saat ini,” kata Kepala Eksekutif Chris Kempczinski dalam panggilan analis.
Tanpa menjelaskan lebih lanjut, Kepala Eksekutif juga mengatakan bahwa dampak boikot itu “bermakna”.
Pada kuartal keempat, penjualan McDonald mengecewakan para analis. Di restoran waralaba di luar Amerika Serikat, penjualan serupa turun 0,7 persen.
“Tentu saja kami melihat dampak yang paling besar adalah di Timur Tengah. Kami juga melihat dampaknya di negara-negara Muslim lainnya seperti Malaysia dan Indonesia. Juga di negara-negara dengan populasi Muslim yang besar seperti Perancis ,” ujar Kempczinski.
Pada perdagangan after-market, Kamis (4/4/2024), saham McDonald’s turun hampir 2 persen. (ard)
Discussion about this post