Avesiar – Jakarta
Perampingan menjadi kebijakan Tesla dengan memberhentikan lebih dari 10 persen tenaga kerja globalnya, atau setara dengan setidaknya 14.000 posisi.
Elon Musk yang merupakan kepala eksekutif pembuat mobil listrik tersebut, dikutip dari The Gardian, Senin (15/4/2024), mengatakan dia telah membuat “keputusan sulit untuk mengurangi jumlah karyawan lebih dari 10 persen secara global”, dalam sebuah memo yang pertama kali dilaporkan oleh publikasi online Elektrek. Menurut laporan tahunannya, Tesla mempekerjakan 140,473 orang.
Bos perusahaan mobil listrik terkenal itu menulis bahwa Tesla telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir dan sebagai akibatnya telah terjadi “duplikasi peran dan fungsi pekerjaan di bidang tertentu”.
“Tidak ada yang lebih saya benci, tapi itu harus dilakukan. Hal ini akan memungkinkan kita untuk menjadi ramping, inovatif dan haus akan siklus fase pertumbuhan berikutnya,” tulisnya merujuk pada PHK yang dilakukannya.
Ia menepis komentar bahwa sikapnya yang memecah-belah telah menyebabkan penurunan penjualan dan menunjuk pada angka yang sama buruknya dari pesaingnya asal Tiongkok, BYD, dengan mengatakan bahwa ini adalah “kuartal yang sulit bagi semua orang”.
Tesla memiliki lokasi produksi di California, Nevada, Texas dan New York di AS, serta pabrik di Jerman dan Tiongkok.
Tesla, dikutip dari The Guardian, telah dihubungi untuk memberikan komentarnya. (ard)
Discussion about this post