Avesiar – Gaza
Pemberitaan yang dilakukan oleh The New Arab mengenai respons warga Palestina tentang siapa yang akan berkuasa di Amerika Serikat cukup mengejutkan. Mereka merasa sangat pesimis akan adanya perubahan mendasar dalam kebijakan AS mengenai perang Israel di Jalur Gaza, termasuk menekan Israel untuk menerima gencatan senjata di wilayah pesisir tersebut.
Dalam wawancara terpisah dengan The New Arab, yang dilansir Rabu (24/7/2024), warga Palestina di wilayah pesisir yang terkepung akibat perang mengatakan bahwa AS adalah mitra utama dalam perang pemusnahan tersebut dan tanpa dukungan AS, Israel tidak akan berhasil menghancurkan Jalur Gaza dan membunuh orang-orang Palestina dalam jumlah besar.”
Warga Palestina menilai, baik Partai Republik atau Demokrat di AS yang mendukung capresnya, mereka tetap dua sisi mata uang yang sama.
Pada satu titik, ada banyak harapan. Pada bulan November 2008, mantan Presiden Barack Obama menjabat sebagai presiden AS dan menjadi presiden Afrika-Amerika pertama. Pada saat itu, orang-orang Palestina benar-benar percaya bahwa dia mungkin adalah tempat perlindungan yang akan menyelamatkan mereka dari “kriminalitas Israel yang sedang berlangsung.”
“Namun sayangnya, kami sangat kecewa,” kata Mohammad Al-Safadi, warga Palestina asal Gaza, kepada The New Arab. Israel melancarkan perang skala besar di Jalur Gaza yang berlangsung selama lebih dari 50 hari pada tahun 2014, menewaskan ribuan warga Palestina dan menghancurkan ribuan rumah dan infrastruktur sipil. (ard)
Discussion about this post