Avesiar – Jakarta
Akibat menghadapi tantangan di Tiongkok dan Amerika Serikat, Nissan Motor mengatakan akan memangkas 9.000 pekerjaan dan memangkas kapasitas produksi global hingga seperlima sambil merevisi prospek laba tahunannya secara tajam lebih rendah.
Dikutip dari TRT World, Kamis (7/11/2024), produsen mobil terbesar ketiga di Jepang tersebut memangkas perkiraan laba operasi tahunannya sebesar 70 persen menjadi 150 miliar yen (975 juta dolar), menandai revisi penurunan kedua setelah pemangkasan 17 persen awal tahun ini.
Sedangkan disebutkan bahwa laba operasi untuk kuartal kedua Juli-September anjlok 85 persen menjadi 32,9 miliar yen, jauh di bawah estimasi konsensus LSEG sebesar 66,8 miliar yen.
“Nissan akan merestrukturisasi bisnisnya agar lebih ramping dan lebih tangguh, sementara juga mengatur ulang manajemen untuk merespons dengan cepat dan fleksibel terhadap perubahan dalam lingkungan bisnis. Langkah-langkah pemulihan ini tidak menyiratkan bahwa perusahaan menyusut,” kata CEO Makoto Uchida dalam sebuah pernyataan, dikutip dari TRT World.
Akibat Kalah Bersaing dengan EV Tiongkok?
Penjualan global Nissan turun 3,8 persen menjadi 1,59 juta kendaraan pada paruh pertama tahun fiskal, sebagian besar disebabkan oleh penurunan 14,3 persen di Tiongkok, tempat Nissan berupaya bangkit menghadapi pesaing lokal.
Penjualan di AS turun hampir 3 persen menjadi sekitar 449.000 kendaraan. Kedua pasar tersebut secara bersama-sama menyumbang hampir setengah dari penjualan global Nissan berdasarkan volume.
Nissan bergabung dengan sejumlah produsen mobil asing yang tengah berjuang di Tiongkok, yang dirugikan oleh meningkatnya persaingan dari produsen Tiongkok yang gesit di segmen kendaraan listrik yang sedang berkembang pesat.
Sementara itu, Honda Motor melaporkan pada hari Rabu penurunan laba operasi kuartal kedua yang mengejutkan sebesar 15 persen karena penurunan penjualan yang besar di Tiongkok, yang menyebabkan saham produsen mobil terbesar kedua di Jepang itu turun 5 persen.
Saham Nissan ditutup naik 2,2 persen sebelum laba, dibandingkan dengan penurunan 0,25 persen di pasar yang lebih luas. (ard)
Discussion about this post