Avesiar – Jakarta
Berani Tidak Disukai karya Ichiro Kishimi, Fumitake Koga, Agnes Cynthia (penerjemah) terbitan Gramedia Pustaka Utama memiliki judul asli “The Courage to be Disliked: How to Free Yourself, Change Your Life and Achieve Real Happiness”. Buku karangan Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga ini telah terjual sebanyak lebih dari 3,5 juta eksemplar. Buku ini best seller di pasaran hingga diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, salah satunya bahasa Indonesia. Buku ini menawarkan perspektif yang segar tentang cara mencapai kebahagiaan sejati.
Buku ini memiliki format yang sangat menarik, disajikan melalui serangkaian dialog antara seorang filsuf bijak dan seorang pemuda yang gelisah. Selama lima malam berturut-turut, mereka membahas konsep filosofis dan psikologis yang mendalam tentang kehidupan, kebahagiaan, dan potensi diri. Setiap percakapan dipenuhi kutipan-kutipan mendalam yang membuat pembaca berpikir dan tersentuh.
Teori Psikologi Alfred Adler: Manusia Tidak Dikendalikan oleh Masa lalu
Inti dari buku ini adalah penjelasan mendalam tentang teori psikologi Alfred Adler, salah satu psikolog terkemuka abad kesembilan belas. Berbeda dengan Freud yang menekankan pentingnya trauma masa lalu, Adler justru menegaskan bahwa manusia tidak ditentukan oleh pengalaman hidupnya. Buku ini dengan tegas menyatakan bahwa kita memiliki kemampuan untuk memilih arah hidup kita sendiri, terlepas dari latar belakang atau pengalaman traumatis sebelumnya.
Teori psikologi dari Adler yang menjelaskan bahwa trauma tidak dapat diterima. Hal ini berbeda dengan Freud yang menganggap bahwa luka batin seseorang merupakan trauma yang menyebabkan ketidakbahagiaan diri seseorang saat ini. Teori Adler menolak alasan trauma tersebut dan mengatakan bahwa tidak ada pengalaman khusus yang dapat menyebabkan sebuah keberhasilan atau kegagalan seseorang. Hal tersebut bukan berarti suatu pengalaman traumatis seperti kesalahan atau masa lalu di masa kanak-kanak tidak memberikan pengaruh dari terbentuknya kepribadian seseorang, menurut Adler, justru akan mampu memengaruhi kekuatan seseorang.
Pesan Utama: Keberanian Memilih Kebahagiaan
Kita akan jauh dari kebahagiaanjika kita terlalu fokus dalam mengagumi orang lain dan ingin memiliki kehidupan seperti orang tersebut, kita tidak akan bisa merasakan kebahagiaan pada diri kita sendiri.Kita akan selalu focus dengan kehidupan orang tersebut dan ingin menjadi dirinya.
Jika kita belum mencintai diri kita sendiri dengan apa adanya, kita tidak akanmerasakan kebahagiaan. Oleh karena itu kita perlu mencintai diri kita sendiri. Jika kita merasa dalam diri ada hal yang kurang kita sukai, kita bisa mengubah hal tersebut dengan hal-hal yang membuat kita sukai. Membuat kita lebih banyak bersyukur terhadap apa yang kita miliki.
Salah satu pesan terkuat dalam buku ini adalah bahwa kebahagiaan adalah sebuah pilihan. Bukan sesuatu yang datang secara kebetulan atau bergantung pada kondisi eksternal. Penulis mengajak pembaca untuk melepaskan diri dari belenggu masa lalu, berhenti membandingkan diri dengan orang lain, mencintai diri sendiri apa adanya, dan memiliki keberanian untuk tidak selalu disukai orang lain.
Jika kita masih berasumsi jika kita menjadi orang lain membuat kita menjadi bahagia atau dengan berkata “seandainya hal ini terjadi denganku”, hal tersebut tidak akan membuat kita bahagia. Kata-kata tersebut akan menjadi stimulus bagi kita untuk tidak berani mengubah hidup kita. Karena itu, kita harus mengambil sebuah keputusan untuk menghentikan kebiasaan buruk berandai-andai ini.
Buku ini mengajak pembaca untuk mengubah cara pandang fundamental. Alih-alih menjadi korban keadaan dan tempat mengadu nasib, kita didorong untuk menjadi arsitek kehidupan kita sendiri. Konsep “berani tidak disukai” mendorong kita untuk tidak selalu mencari persetujuan dan keinginan untuk divalidasi oleh orang lain, melainkan focus pada pertumbuhan dan kebahagiaan personal.
Meskipun membahas konsep filosofis dan psikologis yang kompleks, buku ini ditulis dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Dialog antara filsuf dan pemuda, membuat konten yang berat menjadi ringan dan mudah dicerna.
Kekuatan utama “Berani Tidak Disukai” terletak pada kemampuannya memberikan perspektif baru tentang kehidupan. Buku ini tidak sekadar memberikan motivasi kosong, tetapi menawarkan kerangka berpikir yang praktis dan transformatif.
Buku ini sangat direkomendasikan bagi mereka yang merasa terjebak dalam pola pikir negatif, individu yang ingin mengembangkan diri, siapa pun yang mencari makna kebahagiaan sejati, dan pembaca yang tertarik pada psikologi dan pengembangan personal.
“Berani Tidak Disukai” lebih dari sekadar buku self-motivation. Buku ini merupakan sebuah perjalanan transformasi personal yang menantang pembaca untuk melihat kehidupan dari sudut pandang yang benar-benar baru. Dengan gabungan filosofi, psikologi, dan narasi yang memukau, buku ini berpotensi mengubah cara kita memandang diri sendiri dan dunia.
Buku yang kaya dengan kebijaksanaan ini akan memandu Anda memahami konsep memaafkan diri sendiri, mencintai diri, dan membuang hal-hal yang tidak penting dari pikiran Anda. Cara pikir yang terbuka memungkinkan Anda membangun keberanian untuk berubah dan mengabaikan batasan-batasan yang mungkin tengah mengekang diri Anda. (*)
Peresensi buku: Zaki Fauzi
Judul: Berani Tidak Disukai
Penulis: Ichiro Kishimi & Fumitake Koga
Penerjemah: Agnes Cynthia
Penyunting: Mulyono
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbit: Cetakan kelima, Agustus 2020
Harga: Rp 98.000
Tebal: 352 halaman
Ukuran: 14 × 21 cm
Cover: Soft cover
ISBN : 9786020633213
Discussion about this post