Avesiar – Jakarta
Shalat wajib yang kita laksanakan 5 waktu dalam sehari semalam adalah bagian yang kehidupan umat Islam yang tidak boleh ditinggalkan. Terdapat pula shalat sunnah yang dapat menyempurnakan pahala shalat wajib, yaitu shalat sunnah rawatib.
Shalat sunnah rawatib adalah shalat sunnah yang dikerjakan sebelum dan sesudah shalat fardhu atau shalat lima waktu. Shalat ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
• Shalat Sunnah Qobliyah, yang dilakukan sebelum shalat fardhu.
• Shalat Sunnah Ba’diyah, yang dilakukan setelah shalat fardhu.
Sebagaimana disebutkan dalam hadis:
“Setiap sunnah rawatib qobliyah waktunya dimulai dari saat masuknya waktu shalat fardhu hingga shalat fardhu dikerjakan. Sedangkan shalat rawatib ba’diyah waktunya dimulai dari selesainya shalat fardhu hingga berakhirnya waktu shalat fardhu tersebut.” (Al-Mughni 2/544)
Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib
Shalat sunnah rawatib memiliki keutamaan yang luar biasa, salah satunya adalah ganjaran rumah di surga bagi yang mengamalkannya secara rutin. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
“Jika seorang hamba Allah Subhanahu Wa Ta’ala shalat 12 rakaat (sunnah) setiap hari, sebelum dan setelah shalat wajib, maka Allah akan membangunkannya sebuah rumah di surga.” (HR Muslim)
Jenis Shalat Sunnah Rawatib
Shalat sunnah rawatib terbagi menjadi dua berdasarkan tingkat keutamaannya:
Shalat Rawatib Muakkad (Sangat Dianjurkan) Shalat ini sangat dianjurkan karena Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tidak pernah meninggalkannya, bahkan dalam keadaan safar sekalipun.
Jumlah rakaatnya adalah 12, dengan rincian:
• 2 rakaat sebelum Subuh
• 4 rakaat sebelum Zuhur
• 2 rakaat setelah Zuhur
• 2 rakaat setelah Maghrib
• 2 rakaat setelah Isya
Shalat Rawatib Ghairu Muakkad (tidak begitu ditekankan) Meskipun tidak sekuat muakkad, shalat ini tetap dianjurkan karena memiliki banyak keutamaan.
Jumlah rakaatnya adalah 10, dengan rincian:
• 2 rakaat setelah Zuhur
• 4 rakaat sebelum Asar
• 2 rakaat sebelum Maghrib
• 2 rakaat sebelum Isya
Tata Cara Shalat Sunnah Rawatib
Berikut langkah-langkah dalam melaksanakan shalat sunnah rawatib:
• Niat dalam hati untuk melaksanakan shalat sunnah rawatib sesuai waktu yang diinginkan.
• Takbiratul Ihram, mengangkat tangan sambil mengucapkan “Allahu Akbar”.
• Membaca doa iftitah (sunnah) lalu membaca Surat Al-Fatihah.
• Membaca surat pendek dari Al-Qur’an.
• Rukuk, lalu bangkit dari rukuk dengan membaca “Sami’Allahu liman hamidah”.
• Sujud pertama, lalu duduk di antara dua sujud.
• Sujud kedua, lalu bangkit untuk rakaat berikutnya.
• Jika shalat lebih dari dua rakaat, lakukan tasyahud awal setelah dua rakaat.
• Jika sudah di rakaat terakhir, lakukan tasyahud akhir.
• Mengakhiri shalat dengan salam, mengucapkan “Assalamu’alaikum warahmatullah” ke kanan dan ke kiri.
Shalat sunnah rawatib adalah ibadah yang sangat dianjurkan untuk melengkapi dan menyempurnakan shalat fardhu. Dengan melaksanakan shalat sunnah ini secara rutin, umat Muslim dapat meraih pahala besar dan mendapatkan jaminan rumah di surga.
Oleh karena itu, mari biasakan diri untuk menjalankannya setiap hari sebagai bentuk kecintaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
Beberapa sahabat Avesiar.com berbagi pendapat mereka tentang shalat sunnah rawatib sebagai berikut!
Yessy Octanathasa

Bagi Yessy Octanathasa, sholat ini bukan hanya sekadar ibadah tambahan, tetapi juga bagian penting dalam kehidupan sehari-hari.
“Sholat sunnah rawatib sangat penting karena merupakan sunnah muakkad yang sangat dianjurkan oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. Dengan melaksanakan sholat sunnah, seseorang akan semakin disiplin dalam beribadah. Jika yang sunnah saja ditunaikan, insyaAllah yang wajib tidak akan ditinggalkan,” ujarnya.
Selain meraih pahala, sholat sunnah rawatib juga mengajarkan kedisiplinan dan menghargai waktu. “Setiap detik sangat berharga. Sholat ini mengingatkan kita bahwa hidup di dunia hanya sementara dan sebentar,” kata Yessy.
Kebiasaan melaksanakan sholat sunnah rawatib juga membawa perubahan positif dalam kehidupannya. “Banyak manfaatnya, di antaranya memberi teladan bagi anak-anak dalam mengamalkan ibadah sunnah, mengisi waktu dengan hal yang lebih bermanfaat, dan insyaAllah selalu dalam penjagaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” jelasnya.
Melalui pengalaman ini, Yessy berharap lebih banyak orang termotivasi untuk membiasakan sholat sunnah rawatib. Karena pada akhirnya, ibadah ini bukan hanya soal menjalankan perintah, tetapi juga tentang mendekatkan diri kepada Allah dan menjalani hidup dengan lebih bermakna.
Anita Puspita Sari

Bagi Anita, sholat sunnah rawatib adalah bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. “Sholat rawatib sangat penting banget, Selain mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, juga dapat menyempurnakan sholat fardhu kita. Selain itu, sholat ini melatih disiplin agar tetap istiqomah dalam menjalankannya,” ungkapnya.
Keutamaan sholat sunnah rawatib juga luar biasa. “Di antara keutamaannya adalah dibangunkan rumah di surga dan dijauhkan dari siksa api neraka,” jelasnya.
Bahkan, ada hadits yang menegaskan keistimewaan sholat sunnah qobliyah subuh:
“Dua rakaat fajar lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR Muslim 1721).
Meski menjalankan sholat sunnah secara rutin bukan hal yang mudah, Ibu Anita merasakan perubahan besar dalam hidupnya. “Jika bisa menjalankannya secara istiqomah, hati menjadi lebih tenang dan diri lebih disiplin, terutama dalam menjaga waktu sholat agar lebih tepat waktu,” tuturnya.
Melalui sholat sunnah rawatib, seseorang tidak hanya menambah pahala tetapi juga membangun kedekatan dengan Allah serta membentuk kebiasaan yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari.
Idulia Fitriningsih

Bagi Idulia Fitriningsih, sholat sunnah rawatib bukan hanya ibadah tambahan, tetapi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Manfaatnya tidak hanya meningkatkan ketaqwaan, tetapi juga melatih kesabaran, memperkuat keimanan, dan menumbuhkan rasa syukur.
“Saya merasa hidup lebih damai dan tenang. Tidak ada rasa iri, dengki, atau kepo dengan kehidupan orang lain. Saya lebih mensyukuri nikmat sehat, karena betapa mahalnya kesehatan. Intinya, saya belajar menghargai hidup lebih baik,” ungkapnya.
Selain itu, sholat sunnah rawatib juga menjauhkan dari sifat buruk. “Alhamdulillah, saya merasa jauh dari sifat zholim, insyaAllah,” tambahnya. Melalui kebiasaan ini, Idulia merasakan bahwa ibadah bukan sekadar kewajiban, tetapi juga jalan menuju ketenangan hati dan kehidupan yang lebih bermakna. (Resty/dari berbagai sumber)
Discussion about this post